Selasa, 18 Agustus 2009

JANGAN KAU MEMBUNUH LAGI

aku gelisah,
kudapatkan diriku,
bagian dari bangsa yang bringas
pada hal nyanyian pertiwi selalu menyejukan jiwa
kenapa membunuh jiwa
dianggap sebuah perjuangan mulia
sekajm itukah Tuhan,
menyuruhmu untuk membunuh saudaramu sendiri,
yang dilahirkan dari rahim yang sama,
rahim ibu pertiwi,
hari ini anak bangsa bukan dijajah belanda,
bukan dijajah oleh jepang,
bukan dijajah oleh amerika,
tapi....
dijajah oleh obsesi,
dijajah oleh cara berpikir,
dijajah oleh rasa sempurna,
dijajah oleh kebenaran menurut kita sendiri,
sudah bencikah tuhan,
sudah biadabkah Tuhan sehingga menyuruh mu untuk membunuh,
menyuruh kita untuk saling bunuh,
sudah hilangkah kemanusiaan,
sehingga menganggap kemanusiaan adalah virus,
yang harus diberantas dengan ledakan bubuk mesiu,
hentikanlah....saudaraku...
hentikanlah...
ahli surga pun takut padamu,
takut surganya akan kau hancurkan dengan bubuk mesiu mu..
pada hal tuhan mengajarkan,
bahwa musuh manusia adalah ketidak manusiaan,
dengarkanlah syairku ini,
syair kepiluaan...
kepiluan yang mendera korban ledakan-ledakan bom di negeri ini,
kepiluan anak yang lugu harus kehilangan bapak,
kepiluan isteri yang harus kehilangan suami,
kepiluan suami yang harus kehilangan isteri,
kepiluan ibu kehilangan anaknya,
yang kau jadikan pengantin-pengantin bidadari (baca: bom),
di surgamu yang tak pernah ada.....
sakiiit...hatiiiku....
melihat saudaraku tak bernyawa...
kau bunuh tak berdaya....
apa salah mereka...
apa salah mereka...
apa salah mereka......
apa salah kita....
apa salah negeri ini padamu...
apa salah ibu pertiwi padamu...
apa salah bangsa ini padamu....
kepiluanku ....
kepiluan anak bangsa...


chardinal putra
batusangkar, 18 agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar