Senin, 05 September 2011

Seri Puisi Mistis:

ASA MANUNGGAL ESA

Asa berlari sekencang angin,

Melintas dimensi tanpa batas

Rapalan mantra zikir malaikat

Menembus ubun-ubun,

Menjinakan angkara dan birahi

Kelopak kalbu terlepas satu demi satu

menembus ghaib

samia’ menikmati kidung suci para malaikat

kalam bersabda firman tuhan

kalimat kun berkumandang tunggal

fayakun realitas hidup hayyun

sepi...sunyi..diam

bicara tanpa aksara.

Manunggal dalam dekapan sang Tunggal

Karya: Chardinal Putra

5 Sepetember 2011

HOMESTAY,

MAPALA PAGARAYUNG STAIN BATUSSANGKAR

Minggu, 04 September 2011

MIMPI BULAN PURNAMA

Malam ini ku menghitung cacah

Demi cacah cahaya rembulan….

Adakah kau di sana pun ikut membilang

Mungkin malam ini kau masih mengibarkan

Panji-panj jati diri,

Mengumandangka kemerdekaan jiwa tanpa batas

Pernahkah kau bertanya

pada hati,

pada jiwa

pada jantung

pada batas waktu

pada takdir

pada kidung-kidung kehidupan

perlahan rembulan redup

berselimut kabut malam

terlelap dengan mimpi penuh makna

Gunung rajo, Malam Purnama,
jumat, 8 September 1995

SINGASANA TUHAN

Kesetiaan nurani meskikah kupertahankan

Nuraniku tak pernah buta

Hatiku tak pernah tuli

Singasana keyakinan dan keteguhan

Tempat Tuhan betahta

Berfirman tanpa kata dan aksara


Karya: Chardinal PutraPauh Kambar, 13 Desember 1995

GELAP CERITA CINTA KITA

GELAP CERITA CINTA KITA

Kau tersenyum manis

Untuk menelan kekelaman dukaku

Disini di pagaruyuang ini

Telah kau cabut sebilah keris

Yang pernah terhujam di dada tiang bungkuak

Hari itu kaupun lakukan

Pada diriku…………….

Dalam pengintaian baying-bayang

Sedetikpun diriku tak pernah lelap

Kau tak peduli……..

Hari ini…..

Kau tersenyum manis

Untuk menelan kekelaman dukakku

Untuk menelan keklaman kenangan

Antara aku dan kau

Sisi gelap cerita cinta yang pernah ada

Karya: chardinal Putra

Pagaruyuang, Rabu, 26 Juli 1995